Tarakan – Tugu Tarakan Bersatu Tumbuh Bersama (TBTB), yang terletak di Simpang Empat Gedung Gitajalatama, akan lebih dioptimalkan di tahun 2014 mendatang. Hal tersebut dikatakan Drs. Broto Subagyo selaku Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tarakan, saat ditemui diruang kerjanya (15/01).
Kata Broto Tujuan dibangunnya Tugu TBTB adalah untuk mengendalikan arus lalu lintas diseputaran Simpang Empat Gedung Gitajalatama, serta menambah ikon keindahan Kota Tarakan.
Tugu yang terlihat seperti sapu lidi dan diikat menggunakan rangkaian daun dari pohon mangrove (red, bakau) tersebut merupakan gabungan antara teknologi modern dan history yang ada di Tarakan, dengan filosofinya terkait kejadian yang ada di Kota Tarakan pada tahun 2010 silam.
“Jadi, bisa dikatakan, meskipun di Kota Tarakan terdiri dari berbagai macam suku dan agama, kita harus tetap satu seperti sapu lidi,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai teknis lama pengerjaan tugu tersebut, Broto katakan, butuh waktu 1 tahun untuk mengerjakannya, dan pipa yang digunakan merupakan pipa khusus yang didatangkan langsung dari Surabaya.
Broto menilai, keberadaan Tugu tersebut belum optimal saat ini. Untuk itu, pihak DKPP akan memaksimalkannya dengan cara memasang rambu-rambu bekerja sama dengan pihak Dinas Perhubungan, dan tentunya akan lebih indah dengan menambahkan lampu hias serta air mancur.
Mantep po.lanjut desain blogmu biar tambah kece.
BalasHapus